Special note to my new friends from www.geenstijl.nl
Hello mensen van www.geenstijl.nl! Hier ben ik benieuwd waarom plotseling mijn bezoekersaantallen als nooit voorheen springen. Nu weet ik wie verantwoordelijk is. Dank u en heet welkom. Komen terug, maar gelieve in het Engels te schrijven zodat weet ik wat u schrijft.
Tiara
PS:Tecnhonolgy is so cool, I wrote the above paragraph using altavista's babel fish!
Tiara
PS:Tecnhonolgy is so cool, I wrote the above paragraph using altavista's babel fish!
16 Comments:
At April 08, 2006 8:51 AM, Anonymous said…
we R soho haapy for u to receive soho much dutchies still passing the spliff to the left hand side, even if there's no naked indonesian woman to sjek out. I guess tha'ts gotta do with the colonial imperium we would like to have bek.. You should meet our prime minister JP Potter Balkie, he's suchj a laugh!)
(Freely translated with the GS-transformer, robot in the sky)
At April 08, 2006 10:10 AM, Anonymous said…
Dappere meid ben je toch Tiara!
Btw, fyi "geen stijl" means literally "no style" (well obviously it's quite the opposite of you)
At April 08, 2006 12:43 PM, Anonymous said…
Although tech is cool, translation sucks;)
At April 08, 2006 4:57 PM, Anonymous said…
Just to let you know: You are really a beautiful woman!!
At April 09, 2006 3:43 AM, Anonymous said…
Hey great blog and you're a beauty!
At April 11, 2006 1:16 AM, Anonymous said…
Geenstijl is one of the most popular Dutch blogs. It's really over the top, anti-political, anti-everything I guess. This entry www.geenstijl.nl/mt/archieven/013054.html was about the Indonesian Playboy and that it is a farce since it contains no nudity (I must say I agree with them on this one ;-) They said you were on the cover, so I guess they did not read the Asian Sirens entry on the issue ;-) www.asian-sirens.com/blog/comments.php?id=709_0_1_0_C
At April 11, 2006 1:40 AM, Djo said…
waw.. you found the blog, heh?! do u speak dutch, girl? ive been living here for 5 years, and never speak the languange :D
At April 11, 2006 8:51 PM, Anonymous said…
HEY YOU GUYS IN INDONESIA !
DON'T EVER MISS TO WATCH TIARA ON METRO !
At April 13, 2006 7:23 PM, Anonymous said…
kalo mau telanjang, kumpul kebo dkk silahkan aja cuma ngga usah pake publikasi, ya...dan tanggung sendiri..
jelas sekali ini hanya orang yg aji mumpung untuk duit dan publikasi. baik fotomodelnya, penerbitnya, pemilik,...khan lagi rame nich pornoaksi dan pornografi.
bung, ini indonesia...negara yg punya nilai2 moral dan agama. kalo kalian ngaca sama negara barat...yg katanya demokrasi...yaaa ngga sama lllaaahhh dan sangat2 keliru...di sana nilai2 agama sdh ditinggalin, mrk cuma pake moral yg dikarang2 sendiri sesuai kebutuhan/kepentingan..malah mereka belajar nilai2 agama dari asia spt dr india...kalo mau belajar dr mereka ilmu pengetahuan boleee, d....cuma kalo moral dan agama, orang2 barat suruh "kiss my ass"....jadi jangan ditelan bulat2, ya...dan jangan telanjang bulat apalagi ditonton orang....aaaddduhhh kacciiaannn dech luuuu....
At April 13, 2006 9:22 PM, Anonymous said…
tkjtkedykykyk y
TJojoj[o[j
jtjt
jtstsj
jtiyyiiyuout
tj
tjoutooupo
tj
tjtjkkyteykdykyddy
At April 14, 2006 12:19 AM, aku said…
It is a courage that make you tough, GO TIARA GO GO GO ! CIAYO !
At April 14, 2006 2:41 AM, Anonymous said…
Do u really WANT IT? Do u really WANT IT? Do u really WANT IT? Do u really WANT IT? Ale Ale Ale Ale Ale
At April 15, 2006 5:01 AM, Anonymous said…
hi tiara...
i saw your lovely pics ; playboy spain edition. those are lovely, especially coz am a legs fetish to your type of legs... but the decision to stop nude art modelling is applaused. remember. once in a while if you would like to ,again, show off your lovely n beautiful legs, let me know...
take care.
dee.
At April 19, 2006 11:27 PM, Anonymous said…
Tiata Lestari.... jalan yang sudah kamu tempuh, bukan jalan yang baik.. tapi tergantung kamu mau membawa ke mana jalanmu.. ini bisa menjadi modal yang baik atau justru membuatmu semakin jauh dari kebaikkan...teruslah berkarya.
At April 20, 2006 8:01 PM, Anonymous said…
Tiara
Jadilah engkau mutiara
Jangan biarkan tubuhmu yang berharga itu
JAdi santapan mata manusia berhati srigala
At April 20, 2006 8:11 PM, Anonymous said…
Segenggam Mutiara Untuk Mbak Tiara
Assalamu ‘alaikum
Mbak Tiara, gimana kabarnya? Semoga tetap berada dalam lindungan Alloh Subhanahu wa Ta'ala. Amin.
Saya cuma ingin curhat sama mbak. Tak ada maksud lain lho. Sekalian latihan nulis.
Pertama, saya ingin memperkenalkan diri dulu. Saya adalah orang yang baru saja mengenal akan arti hidup. Saya bukan orang alim (jadi nanti jangan dibilang sok alim yah…). Saya juga bukan seorang guru (jadi saya di sini tidak bermaksud menggurui). Yup, rasanya cukup sampai sini dulu perkenalan saya. Mungkin lain waktu saya tambah lagi biodata saya.
Tapi siapapun saya, itu tidak penting. Yang penting kita bisa mengenal diri kita masing-masing, tul gak ?!
Begini mbak. Saya mau nanya. Mbak pernah gak jalan-jalan di pinggir jalan ? Atau pernah gak berkendaraan di jalan raya ? Tentu pernah ya. Bahkan saya tahu mbak pernah jalan-jalan di udara. Betul kan ?! Wah selamat deh! Kalau saya seumur hidup belum pernah naik pesawat. Kalau naik pohon sering. Itu juga dulu, waktu masih kecil. 8 - )
Apa yang mbak rasakan ketika itu ? Apa… nggak kedengeran! Waduh, maaf nih, saya nggak bisa denger jawaban mbak.
Kalo saya, kok merasa ada sesuatu yang lain yang saya rasakan ketika saya sedang berjalan di pinggir jalan. Apalagi kalo di jalan raya. Mau tau nggak apa yang saya rasakan? KEMATIAN! Ya, itulah yang saya rasakan. Saya selalu berada di bawah bayang-bayang kematian.
Yang ada dalam bayangan saya waktu itu, bagaimana kalau tiba-tiba ada mobil truk berkecepatan tinggi menabrak saya yang sedang berjalan di pinggir jalan. Kemudian tubuh saya terpental beberapa meter, terguling beberapa saat kemudian diam, terbujur kaku untuk selamanya. Ya Alloh…Saya belum ingin mati!
Tapi kalau Alloh berkehendak seperti itu, saya tak bisa berbuat apa-apa. Sama halnya dengan saudara-saudara kita yang mengalami kecelakaan pesawat Mandala beberapa waktu lalu. Mereka tak bisa menolak.
Padahal saya belum siap untuk mati. Saya masih banyak dosa. Tapi, sekali lagi, kalau Alloh memang berkehendak seperti itu, saya hanya bisa pasrah. Sebab saya adalah milik Alloh. Jadi kalau Allah mengambil saya pada saat itu juga, saya tidak bisa menolak.
Setelah itu, terbayang dalam diri saya. Ibu yang saya cintai menangisi kepergian saya. Begitu pun dengan Bapak saya. Kakak, Adik, saudara dan teman-teman saya. Mereka semua akan meneteskan air mata duka. Namun saya hanya bisa diam menunggu orang-orang memandikan jasad saya, kemudian mengkafani saya.
Selesai disholatkan, saya pun akan dibawa ke pekuburan. Mungkin, masih diiringi isak tangis orang-orang yang saya kasihi.
Tak berapa lama, saya akan diturunkan ke dalam lubang segi empat berukuran 2 x 1 meter. Tubuh saya dimiringkan ke arah kiblat dalam celah sempit liang lahat.
Perlahan taburan-taburan tanah menutup tubuh saya yang kaku. Semakin lama taburan-taburan tanah itu kian banyak menutup tubuh saya dengan sempurna. Orang-orang pun satu demi satu meninggalkan saya. Kini saya sendiri, kesepian, di tempat yang sunyi. Pekuburan …
Setelah itu, selesaikah permasalahan ? Ternyata akhir perjalanan saya tidak sampai di situ. Sebab, tiba-tiba …
Sampai sini dulu ya. Bersambung kapan-kapan. Kalau ada yang ingin disampaikan jangan sungkan-sungkan untuk mengirimkan email ke (shblqlm06@yahoo.com)
Assalamu’alaikum
Post a Comment
<< Home