Tiara Lestari's Personal Journal

My words, my feeling, my memories, my experiences. Mostly, this is me.

Sunday, February 07, 2010

I'm back!

Hello there everyone!


Wow.. I miss this blog! Sudah hampir 3 tahun saya nggak nulis. 3 tahun! That’s a long time.


Well, time does fly when you do something you love.


Selama lebih dari 2 tahun saya benar benar fokus ke keluarga saya, terutama my baby girl who is not a baby anymore; Princess Rania. Gak kerasa loh, bulan Juli nanti umurnya 3 tahun.


Selama hampir 3 tahun inilah saya benar benar merasakan menjadi seorang ibu.


My Princess Rania has really made me a better person that I never thought I could. She is my saviour, my little angel. Sungguh pengalaman yang tidak ternilai harganya.


And I Enjoyed every single second of it. I did say I wanted to be a mother, and I am now. I couldn't be anymore happier and proud. (Rania when you are old enough to read this.. it is true; I am very very proud of you baby girl:).


Kamu kamu mungkin ingat saya pernah bilang, kalau saya akan kembali menjalani karir, saya akan mulai dari nol lagi.


And that's what I am doing. .


Today, I am back. I am back better. I am back with a new commitment; to be the best I can be. And the best -this time- is to be balance. To be a good mom, a good wife, and –if you allow me- to be back in your lives as an entertainer.


Dulu waktu di Singapura, karir adalah segalanya buat saya. Now my family is everything. Everything else is an additional blessing -including- whatever career I may or may not have in the future.


It starts today. Monday, February 8th 2010. TransTV, jam 6 sore.


See you all there ya


Tiara –I’m back- Lestari


PS: Saya mau ngucapin terima kasih ke kamu2 yang masih setia nulis email dan ngasih komen, walaupun saya nggak pernah bales. Thank you for being there for me all this time. Sorry banget yah saya nggak pernah bales :(

Monday, August 06, 2007

Inisiasi menyusu dini- save one million babies

"Dengan melakukan inisiasi menyusu dini, satu dari empat kematian bayi dibawah umur 28 hari dapat dihindarkan. Jika semuanya melakukannya, satu juta kematian bayi bisa terhindarkan," Dr. Utami Roesli

Mungkin kamu-kamu udah banyak yang tau bahwa 15 hari yang lalu, saya sudah melahirkan Princess Rania :) My baby girl. She is the most incredible gift I have ever received in my life. What a blessing. Everyday, for the past 15 days, I feel blessed as a woman and as a person.

Rania seharusnya lahir tanggal 10 July. Tapi walaupun posisinya sudah benar, dia nggak mau keluar. Mungkin keenakan di dalam kali ya? hehehe. Anyway, saya dan suami akhirnya setuju untuk memberikan waktu untuk Rania keluar sendiri sampai tgl 19 July. Apapun yang terjadi, semua pihak sepakat bahwa, kalau tgl 19 belum keluar juga, ya tgl 20 Rania harus keluar dg cara Caesar. Dan itulah yang terjadi.

Bayangin deh, pada saat itu Rania sedang enak2 di dalam perut saya, remang2 sambil di peluk plasenta, berenang di air ketuban dangan detuk jantung saya yang seperti musik.. tiba2 dia ditarik secara paksa ke dunia yang terang, berisik dengan orang2 aneh berkedok. Bisa dibayangin traumanya dia kan?

Lalu, si Rania langsung ditaruh di dada saya, bapanya mengumandangkan Adzan diposisi itu dan Rania didiamkan begitu saja...

Rania dibiarkan untuk mencari sumber kehidupannya sendiri tanpa dibantu. Saya hanya boleh membelai dan berbicara kepadanya sambil berdoa agar perjuangan beratnya berhasil. Dia menangis, berteriak2 seperti minta tolong, dan saya tetap tidak boleh membantunya. Aduh.. sebagai ibu, rasanya berat deh mendengarkan anak kita merintih seperti itu dan kita tidak bisa berbuat apa2.

Karena posisi meja operasi dimana perut saya masih dijahit oleh dokter, Rania nggak punya banyak ruang untuk gerak di dada saya. Jadi beberapa kali kepalanya terbentur dagu saya dalam usahanya mencari puting susu ibunya. Pada saat2 seperti itu, eyangnya Rania, Dr. Utami Roesli, mendorong Rania kembali kedaerah dada saya. Dan biasanya setiap kali itu dilakukan, dia berteriak makin keras.

Sambil menangis dan berteriak2, sampai kadang2 terlihat kelelahan, kepala Rania aktif naik turun seperti mencari-cari puting susu ibunya. Tangan dan kakinya aktif mendorong2 dirinya sendiri supaya mendekat ke puting susu ibunya. Kadang-kadang saya cukup bingung melihat bagaimana aktifnya bayi yang berumur satu jam ini mencari ASI ibunya sendiri. Karena sebagai orang awam, saya selalu mendengar bahwa bayi seumur ini nggak bisa ngapa2in. Apalagi mencari puting susu ibunya sendiri!

Ternyata kepercayaan itu salah. Rania berhasil. Perjuangan Rania berlangsung selama 1 jam 20 menit. Tanpa dibantu oleh siapapun, Rania berhasil menemukan puting susu ibunya dan mulai menyusu dengan sendirinya. Saking lelahnya, kadang2 Rania tertidur dalam posisi itu. Namun, setiap bangun, mulutnya langsung aktif menyedot ASI saya. Kita membiarkan Rania minum sepuasnya sampai dia selesai sendiri. Lalu, tanpa pernah terlepas dari dada saya, Rania dan saya dipindahkan dari kamar operasi bersamaan dengan saya. Me, skin to skin with my baby girl.

Kami berdua telah berhasil melakukan yang biasa disebut sebagai inisiasi menyusu dini atau early initiation.

Temen2 yang mau melahirkan, atau kamu2 yang punya teman yang mau melahirkan, sebarkan deh berita ini. Faktanya, kalau semua melakukan inisiasi menyusu dini ini, satu juta bayi akan terselamatkan. Ternyata bayi umur satu jam sudah memiliki survival instinct. Nggak ada bedanya sama kucing atau marmot.. kitapun sudah diberikan kemampuan mencari sumber kehidupan. Kan kucing atau marmot lahir nggak pake bidan.

Ternyata dg melakukan inisiasi menyusu dini ini, Rania dengan mudah dapat melakukan proses ASI ekslusif selama 15 hari ini. Problem saya malah terbalik, ASI saya kebanyakan. Alhamdulilah, proses ini kami lakukan bersama sehingga Rania sekarang sangat mudah meneruskan proses menyusui.

Saya lebih bersukur lagi mengingat bahwa proses kelahiran yang tidak normal, seperti Cesar atau Induksi hanya memiliki tingkat kesuksesan melakukan inisiasi menyusu dini sebesar 50 persen. Jadi saya benar2 bersyukur.

Ibu Utami selalu bilang sama saya bahwa anak kita adalah hak kita. Hak kita untuk meminta kepada tenaga medis untuk melakukan proses ini. Kalau mereka ingin lebih tahu proses ini, mereka bisa baca hasil penelitiannya medisnya disini. Proses ini memang baru ditemukan tahun lalu, tapi tidak terlambat untuk kita-kita kan?

Kalau kamu ingin tahu prosesnya secara step by step, ibu Utami memberikan list dibawah ini:

  1. Anjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat melahirkan yang tepat, sensitif dan mendukung ibu
  2. Sarankan untuk mempergunakan cara yang tidak mempergunakan obat kimiawi dalam menolong ibu saat melahirkan ( pijat, aroma therapi dsb)
  3. Biarkan ibu menentukan cara dan posisi melahirkan
  1. Keringkan bayi secepatnya tanpa menghilangkan vernix yang menyamankan kulit bayi
  2. Tengkurupkan bayi di dada atau perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Selimuti keduanya. Kalau perlu menggunakan topi bayi
  3. BIARKAN BAYI MENCARI PUTING SUSU IBU SENDIRI . Ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut. Bila perlu ibu boleh mendekatkan bayi pada puting tapi JANGAN MEMAKSAKAN bayi ke puting susu
  4. Biarkan bayi dalam posisi kulit bersentuhan dg kulit ibu sampai proses menyusu pertama selesai
  5. Ibu melahirkan dg proses operasi berikan kesempatan skin to skin contact
  6. Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, dicap, SETELAH MENYUSU DINI selesai. Tunda prosedur yang invasive
  7. Hindarkan pemberian minuman pre-laktal
Minggu ini adalah pekan ASI sedunia. Tema nya tahun ini adalah Inisiasi Menyusu Dini; menyelamatkan 1 juta Bayi. Ibu saya selalu bilang bahwa anak itu titipan Allah. Kalau kita tahu bahwa dengan melakukan inisiasi menyusu dini dan memberikan ASI ekslusif 6 bulan adalah yang terbaik untuk anak kita, apakah kita tidak menzolimi mereka kalau kita tidak melakukannya?

Tiara

PS: Unicef di India telah mengupload video inisiasi menyusu dini dibawah ini. Oh iya, saya juga ingin mengucapkan selamat kepada Sophie Navita dan Ami Gumelar yang telah berhasil melakukan proses inisiasi menyusu dini ini juga!







Wednesday, May 16, 2007

Terima kasih, bu...

"...Tiara.., ibu masuk ya..?" Suara ibu mertua saya sedikit mengagetkan saya. Saya baru saja terbangun beberapa menit yang lalu, namun rasanya masih ingin bermalas-malasan di tempat tidur sambil memeluk suami saya di samping yang masih tertidur pulas. "Iya bu, masuk aja nggak apa-apa.." Saya menjawab seraya berusaha bangun dari tempat tidur, agak susah payah memang, mengingat usia kandungan saya sudah memasuki minggu ke 32. Ibu kemudian masuk dengan membawa 2 buah goodie bags berwarna pink lalu berkata, "Tiara, ini ibu ada sesuatu buat kamu.. Nanti kalau habis ngelahirin kamu bisa pakai ini.." Saya dengan setengah mengantuk langsung membuka isi goodie bags yang diberikan ibu kepada saya. "Wah, apa ini bu?" Rupanya ibu memberikan seperangkat pembalut khusus untuk wanita yang baru saja melahirkan. "Makasih ya bu..!" Ibu pun berlalu dan kembali ke kamarnya.

Belum juga saya selesai melihat-lihat beragam pembalut yang baru saja ibu berikan kepada saya, langkah seseorang mendekati kamar kemabali terdengar dengan sangat jelas, "Tiara, ini ibu ada buku-buku buat kamu. Ini bagus sekali. Ini buku-buku tentang penampilan dan perilaku bayi yang baru lahir." Jelas ibu sambil memberikan beberapa buku kepada saya. "Ini ada juga yang bahasa inggris, 'The Amazing Newborn', ini bagus sekali. It will show you how to make the most of the first weeks of your baby's life." Mata saya langsung menuju foto-foto bayi yang menjadi cover buku-buku tersebut. "Ah, lucu banget ini bu bayinya.. Makasih ya bu, nanti pasti saya baca.."

Saya langsung mengguncang badan suami saya dengan maksud membangunkan, "Sayang, bangun deh.. Aku dikasih buku-buku ini dari ibu. Bagus banget deh.. Coba kamu lihat.." Dengan setengah mengantuk, Andy bangun dan berusaha untuk melihat apa yang saya ingin tunjukan ke dia. Tidak lama kemudian kami berdua sudah asyik tenggelam membaca buku-buku tersebut...

Sungguh pagi yang menyenangkan di hari pertama menuju libur panjang akhir minggu ini. Saya mendapatkan hadiah luar biasa dari ibu mertua saya. Terima kasih ya bu, ini sangat berarti untuk kami...

ps:
Untuk temen2 Blogger, saya mau mempekenalkan si Dede yang masih di perut saya. Imut banget deh. Waktu ini diambil, kalau nggak salah umur 29 minggu deh.

Tiara


Thursday, April 19, 2007

Kicking Andy

By Nirasha Darusman

Deg-degan, excited, anxious, nervous dan sejumlah kata sifat lainnya lagi yang saya rasakan, bercampur aduk ketika berada di belakang panggung studio 1 Metro TV, tempat di mana Tiara Lestari - klien baru saya yang juga merupakan teman kerja saya sebelum ia hijrah ke Singapura untuk mengejar cita-citanya di dunia modeling - menjadi bintang tamu untuk yang kedua kalinya disebuah acara talk show yang cukup bergengsi "KICK ANDY".

Berbagai rasa yang bercampur aduk menjadi satu sehingga sulit dijelaskan mana rasa yang lebih dominan dan mana yang hanya numpang lewat saja itu memang cukup normal untuk saya rasakan, mengingat acara ini sangat penting, baik bagi saya, maupun untuk Tiara. Penting untuk saya, karena bisa dikatakan acara ini adalah pertama kalinya saya "membawa" Tiara untuk tampil di acara talk show. Begitu juga bagi Tiara, walaupun ini merupakan penampilannya yang kedua di KICK ANDY, tapi ini adalah penampilan pertamanya di acara talk show TV untuk "membuka" apa saja yang sudah dan sedang terjadi di kehidupannya selama menghilangnya Tiara dari segala macam bentuk pemberitaan media.

Kembali ke detik-detik menuju kemunculan Tiara di panggung, ketika sang "FD" (Floor Director) memberikan aba-aba kepada penonton untuk bertepuk tangan, tanda acara akan segera dimulai. Kemudian dilanjutkan dengan opening oleh Bang Andy Noya, yang menurut saya sangat pintar dan selalu membawa rasa ingin tahu tentang sang bintang tamu yang dibicarakan. Sementara itu, di belakang panggung saya dan Tiara menunggu saat-saat Bang Andy memanggil Tiara. Saya bisa melihat dan merasakan dengan jelas kegugupan Tiara ketika itu. Dengan bola matanya yang besar dan sangat khas, dia melihat ke arah saya dan bertanya, "Do I look okay..? I'm nervous..." Saya melempar senyum lalu berkata, " You look beautiful, and you'll be fine. You've been doing great, dear.." Beberapa kalimat menenangkan yang keluar secara spontan dari mulut saya itu memang sudah semestinya diucapkan mengingat tugas saya sebagai personal manager Tiara, dan juga tidak kalah pentingnya, sebagai seorang teman. Seandainya dia tahu, saya juga deg-degan setengah mati!!

"...Dan mari kita sambut, TIARA LESTARI...!!!!" Kalimat terakhir dari Bang Andy tersebut merupakan cue bagi Tiara untuk keluar dari "persembunyiannya" di belakang panggung, menuju sofa nyaman yang telah disediakan di atas panggung. Saya "melepas" Tiara dengan mengucapkan, "Good luck..!!" Sesaat setelah itu, dengan setengah berlari dan sedikit susah payah karena saya mengenakan sepatu berhak cukup tinggi malam itu, saya langsung menuju ke bagian belakang penonton untuk melihat jalannya talk show.

Sekali lagi saya bisa merasakan kegugupan Tiara ketika berada di atas panggung. Saat Bang Andy menyapanya dan langsung bertanya, "Siapa yang hamilin kamu Tiara..?" Secara spontan Tiara langsung menjawab, "Andy.." Langsung disambut reaksi penonton di studio dengan tawa hangat. Saya menggigit keras-keras bibir bawah saya, berharap detak jantung saya yang masih berdegup dengan kencang itu bisa sedikit santai. Seandainya di ruangan mewah yang ber-AC itu dibolehkan merokok, pasti saya sedang menyulutkan api ke batang rokok Marlboro Lights Menthol saya untuk menurunkan adrenalin. Psikis memang, tapi setidaknya bisa sedikit menenangkan. Yet, I'd got no choice. I had to stand there and deal with all the anxiety myself.

Segmen pertama berjalan sangat lancar. Tiara terlihat sangat tenang walaupun saya yakin bahwa dia sebenarnya sangat gugup. Ini adalah hal luar biasa yang saya temukan pada seorang Tiara Lestari. She always manage to look very relaxed no matter how nervous she gets. Not only the looks, but also her tones in answering the questions. Anyone who listens would never think that she was nervous, because she always manage to talk very smoothly. I admire her for this. If I were in her shoe, anything that comes out of my mouth will be disastrous, no doubt. Tiara is a professional.

Segmen demi segmen berlalu dengan lancar, sangat lancar malah. Bahkan ketika Bang Andy berhasil membuat Andy Sjarif, suami Tiara yang duduk di barisan penonton paling depan untuk menjawab beberapa pertanyaan darinya. Terus terang, saya sempat kaget karena Andy sudah mewanti-wanti saya dan pihak Metro TV bahwa dia nggak mau diwawancara. Tapi apa daya, semuanya berjalan begitu saja, dan Andy pun tampak tidak keberatan untuk melakukannya.

Akhirnya segmen terakhir pun berlalu. Saya langsung berjalan menuju set panggung untuk menjemput Tiara, dan membawanya ke ruang tunggu. Namun, tak disangka, sejumlah penonton yang berada di studio ketika itu langsung saja menghampiri Tiara dan minta untuk berfoto bersama. Wow, saya sangat takjub melihat peristiwa tersebut. Hampir seluruh penonton yang jumlahnya puluhan itu ingin memiliki foto bersama Tiara Lestari. Dan rupanya tidak berhenti sampai di situ saja. Mereka juga menginginkan tanda tangan Tiara di buku semi-biografi Tiara yang dibagikan secara cuma-cuma kepada seluruh penonton di studio. Tiara harus menandatangani satu-persatu sejumlah buku tersebut. Dengan tidak lupa sambil melempar senyum selalu bertanya kepada sang pemilik buku, "Untuk siapa..?" Lalu ia menuliskan nama pemilik buku tersebut dan menandatanganinya. Satu-persatu. Pemandangan yang sungguh tidak biasa bagi saya, yang belum lama menjadi personal manager seorang Tiara Lestari.

Tiara Lestari. Di mata saya, dia adalah seorang perempuan yang kalem, tidak banyak omong. She knows what she wants, she knows how to get it, and she gets it. She just does. Setelah lama tidak berjumpa dan akhirnya kami dipertemukan kembali sekitar 2 bulan yang lalu dan akhirnya bekerja bersama dan KICK ANDY berhasil kami lewati dengan sukses berkat team work yang sangat solid. Sungguh pengalaman yang tidak terlupakan.

Thanks for letting me write on your blog girl!

Nira

Saturday, March 31, 2007

When destiny meets choice

Hello there everyone!

Today the countdown stops dan selamat ya kamu-kamu yang nebak cepet banget bahwa 10 hari terakhir ini adalah countdown untuk hari ini :)

Let me take you back in time. Kamu ingat posting pertama saya di blog ini tanggal 27 September 2005? Di posting pertama saya itu, saya bilang bahwa, "... being a model, for me is a temporary thing. I ultimately want to be a mother. I want the simple things like having a family and kids... lots of them."

Terus saya berlanjut disitu, "In life, sometimes you have to make a choice. I do not believe it is possible for me to be an international model and be a good mother at the same time....I will take this modeling career as far as it can get me, before I say 'I do' to man I love. When that day comes.. I will be the most loving wife any man can have. By choice... modeling will ceased being a priority in my life."

Well guys, one year ago today -April 1st 2006- I have made my choice and I said "I do" to man that is now my husband. I have found him. The one I can love and hate at the same time. The one that can make me laugh and cry with the same breath. The one that is going to be the father of my children. Most of all, I have found the man that is my imam. In short, I have found my destiny.

His name is Andy.

I have come full circle. Ironis kalau dipikir. Saya pergi ke tempat jauh, untuk mencari existensi lewat suatu karir, tapi saya malah dapat semua setelah saya meninggalkan karir itu. Existensi yang saya cari itu ternyata ada disini dan bukan di karir, tapi di hidup. Proses. Proses hidup.

I have traveled the world and seeing it with a pair of hungry eyes. But I could not FEEL the world until I closed my eyes. I found the answer when I was actually not looking. Ini emang proses. Proses hidup saya.

Nah temen-temen blogger, semua proses ini saya curahkan dalam suatu karya tulis berjudul Tiara Lestari: Uncut Stories. Saya kerja bareng dengan penulis yang bernama Windy. She is not just nice, but also very good in transforming my blog, thoughts and my writing into a book with a different style.

Hari ini, bersamaan dengan aniversary perkawinan saya yang setahun, saya akan meluncurkan buku ini. Kamu-kamu yang tinggal di Jakarta, saya mau undang kamu untuk datang di Brake Cafe, Citos, jam 3 sore, hari ini (Minggu, 1 April 2007).

This world is full of surprises. Termasuk keputusan saya untuk menikah setahun yang lalu. Dalam proses menulis buku ini, Windy tanya ke Andy apa sih arti menikah. Andy answered, "Marriage is when destiny meets choice."

When destiny meets choice. I could not agree more.

Tiara

Friday, March 30, 2007

piercing eyes :-)

Thursday, March 29, 2007

Older than two days..