Inisiasi menyusu dini- save one million babies
"Dengan melakukan inisiasi menyusu dini, satu dari empat kematian bayi dibawah umur 28 hari dapat dihindarkan. Jika semuanya melakukannya, satu juta kematian bayi bisa terhindarkan," Dr. Utami Roesli
Mungkin kamu-kamu udah banyak yang tau bahwa 15 hari yang lalu, saya sudah melahirkan Princess Rania :) My baby girl. She is the most incredible gift I have ever received in my life. What a blessing. Everyday, for the past 15 days, I feel blessed as a woman and as a person.
Rania seharusnya lahir tanggal 10 July. Tapi walaupun posisinya sudah benar, dia nggak mau keluar. Mungkin keenakan di dalam kali ya? hehehe. Anyway, saya dan suami akhirnya setuju untuk memberikan waktu untuk Rania keluar sendiri sampai tgl 19 July. Apapun yang terjadi, semua pihak sepakat bahwa, kalau tgl 19 belum keluar juga, ya tgl 20 Rania harus keluar dg cara Caesar. Dan itulah yang terjadi.
Bayangin deh, pada saat itu Rania sedang enak2 di dalam perut saya, remang2 sambil di peluk plasenta, berenang di air ketuban dangan detuk jantung saya yang seperti musik.. tiba2 dia ditarik secara paksa ke dunia yang terang, berisik dengan orang2 aneh berkedok. Bisa dibayangin traumanya dia kan?
Lalu, si Rania langsung ditaruh di dada saya, bapanya mengumandangkan Adzan diposisi itu dan Rania didiamkan begitu saja...
Rania dibiarkan untuk mencari sumber kehidupannya sendiri tanpa dibantu. Saya hanya boleh membelai dan berbicara kepadanya sambil berdoa agar perjuangan beratnya berhasil. Dia menangis, berteriak2 seperti minta tolong, dan saya tetap tidak boleh membantunya. Aduh.. sebagai ibu, rasanya berat deh mendengarkan anak kita merintih seperti itu dan kita tidak bisa berbuat apa2.
Karena posisi meja operasi dimana perut saya masih dijahit oleh dokter, Rania nggak punya banyak ruang untuk gerak di dada saya. Jadi beberapa kali kepalanya terbentur dagu saya dalam usahanya mencari puting susu ibunya. Pada saat2 seperti itu, eyangnya Rania, Dr. Utami Roesli, mendorong Rania kembali kedaerah dada saya. Dan biasanya setiap kali itu dilakukan, dia berteriak makin keras.
Sambil menangis dan berteriak2, sampai kadang2 terlihat kelelahan, kepala Rania aktif naik turun seperti mencari-cari puting susu ibunya. Tangan dan kakinya aktif mendorong2 dirinya sendiri supaya mendekat ke puting susu ibunya. Kadang-kadang saya cukup bingung melihat bagaimana aktifnya bayi yang berumur satu jam ini mencari ASI ibunya sendiri. Karena sebagai orang awam, saya selalu mendengar bahwa bayi seumur ini nggak bisa ngapa2in. Apalagi mencari puting susu ibunya sendiri!
Ternyata kepercayaan itu salah. Rania berhasil. Perjuangan Rania berlangsung selama 1 jam 20 menit. Tanpa dibantu oleh siapapun, Rania berhasil menemukan puting susu ibunya dan mulai menyusu dengan sendirinya. Saking lelahnya, kadang2 Rania tertidur dalam posisi itu. Namun, setiap bangun, mulutnya langsung aktif menyedot ASI saya. Kita membiarkan Rania minum sepuasnya sampai dia selesai sendiri. Lalu, tanpa pernah terlepas dari dada saya, Rania dan saya dipindahkan dari kamar operasi bersamaan dengan saya. Me, skin to skin with my baby girl.
Kami berdua telah berhasil melakukan yang biasa disebut sebagai inisiasi menyusu dini atau early initiation.
Temen2 yang mau melahirkan, atau kamu2 yang punya teman yang mau melahirkan, sebarkan deh berita ini. Faktanya, kalau semua melakukan inisiasi menyusu dini ini, satu juta bayi akan terselamatkan. Ternyata bayi umur satu jam sudah memiliki survival instinct. Nggak ada bedanya sama kucing atau marmot.. kitapun sudah diberikan kemampuan mencari sumber kehidupan. Kan kucing atau marmot lahir nggak pake bidan.
Ternyata dg melakukan inisiasi menyusu dini ini, Rania dengan mudah dapat melakukan proses ASI ekslusif selama 15 hari ini. Problem saya malah terbalik, ASI saya kebanyakan. Alhamdulilah, proses ini kami lakukan bersama sehingga Rania sekarang sangat mudah meneruskan proses menyusui.
Saya lebih bersukur lagi mengingat bahwa proses kelahiran yang tidak normal, seperti Cesar atau Induksi hanya memiliki tingkat kesuksesan melakukan inisiasi menyusu dini sebesar 50 persen. Jadi saya benar2 bersyukur.
Ibu Utami selalu bilang sama saya bahwa anak kita adalah hak kita. Hak kita untuk meminta kepada tenaga medis untuk melakukan proses ini. Kalau mereka ingin lebih tahu proses ini, mereka bisa baca hasil penelitiannya medisnya disini. Proses ini memang baru ditemukan tahun lalu, tapi tidak terlambat untuk kita-kita kan?
Kalau kamu ingin tahu prosesnya secara step by step, ibu Utami memberikan list dibawah ini:
Tiara
PS: Unicef di India telah mengupload video inisiasi menyusu dini dibawah ini. Oh iya, saya juga ingin mengucapkan selamat kepada Sophie Navita dan Ami Gumelar yang telah berhasil melakukan proses inisiasi menyusu dini ini juga!
Mungkin kamu-kamu udah banyak yang tau bahwa 15 hari yang lalu, saya sudah melahirkan Princess Rania :) My baby girl. She is the most incredible gift I have ever received in my life. What a blessing. Everyday, for the past 15 days, I feel blessed as a woman and as a person.
Rania seharusnya lahir tanggal 10 July. Tapi walaupun posisinya sudah benar, dia nggak mau keluar. Mungkin keenakan di dalam kali ya? hehehe. Anyway, saya dan suami akhirnya setuju untuk memberikan waktu untuk Rania keluar sendiri sampai tgl 19 July. Apapun yang terjadi, semua pihak sepakat bahwa, kalau tgl 19 belum keluar juga, ya tgl 20 Rania harus keluar dg cara Caesar. Dan itulah yang terjadi.
Bayangin deh, pada saat itu Rania sedang enak2 di dalam perut saya, remang2 sambil di peluk plasenta, berenang di air ketuban dangan detuk jantung saya yang seperti musik.. tiba2 dia ditarik secara paksa ke dunia yang terang, berisik dengan orang2 aneh berkedok. Bisa dibayangin traumanya dia kan?
Lalu, si Rania langsung ditaruh di dada saya, bapanya mengumandangkan Adzan diposisi itu dan Rania didiamkan begitu saja...
Rania dibiarkan untuk mencari sumber kehidupannya sendiri tanpa dibantu. Saya hanya boleh membelai dan berbicara kepadanya sambil berdoa agar perjuangan beratnya berhasil. Dia menangis, berteriak2 seperti minta tolong, dan saya tetap tidak boleh membantunya. Aduh.. sebagai ibu, rasanya berat deh mendengarkan anak kita merintih seperti itu dan kita tidak bisa berbuat apa2.
Karena posisi meja operasi dimana perut saya masih dijahit oleh dokter, Rania nggak punya banyak ruang untuk gerak di dada saya. Jadi beberapa kali kepalanya terbentur dagu saya dalam usahanya mencari puting susu ibunya. Pada saat2 seperti itu, eyangnya Rania, Dr. Utami Roesli, mendorong Rania kembali kedaerah dada saya. Dan biasanya setiap kali itu dilakukan, dia berteriak makin keras.
Sambil menangis dan berteriak2, sampai kadang2 terlihat kelelahan, kepala Rania aktif naik turun seperti mencari-cari puting susu ibunya. Tangan dan kakinya aktif mendorong2 dirinya sendiri supaya mendekat ke puting susu ibunya. Kadang-kadang saya cukup bingung melihat bagaimana aktifnya bayi yang berumur satu jam ini mencari ASI ibunya sendiri. Karena sebagai orang awam, saya selalu mendengar bahwa bayi seumur ini nggak bisa ngapa2in. Apalagi mencari puting susu ibunya sendiri!
Ternyata kepercayaan itu salah. Rania berhasil. Perjuangan Rania berlangsung selama 1 jam 20 menit. Tanpa dibantu oleh siapapun, Rania berhasil menemukan puting susu ibunya dan mulai menyusu dengan sendirinya. Saking lelahnya, kadang2 Rania tertidur dalam posisi itu. Namun, setiap bangun, mulutnya langsung aktif menyedot ASI saya. Kita membiarkan Rania minum sepuasnya sampai dia selesai sendiri. Lalu, tanpa pernah terlepas dari dada saya, Rania dan saya dipindahkan dari kamar operasi bersamaan dengan saya. Me, skin to skin with my baby girl.
Kami berdua telah berhasil melakukan yang biasa disebut sebagai inisiasi menyusu dini atau early initiation.
Temen2 yang mau melahirkan, atau kamu2 yang punya teman yang mau melahirkan, sebarkan deh berita ini. Faktanya, kalau semua melakukan inisiasi menyusu dini ini, satu juta bayi akan terselamatkan. Ternyata bayi umur satu jam sudah memiliki survival instinct. Nggak ada bedanya sama kucing atau marmot.. kitapun sudah diberikan kemampuan mencari sumber kehidupan. Kan kucing atau marmot lahir nggak pake bidan.
Ternyata dg melakukan inisiasi menyusu dini ini, Rania dengan mudah dapat melakukan proses ASI ekslusif selama 15 hari ini. Problem saya malah terbalik, ASI saya kebanyakan. Alhamdulilah, proses ini kami lakukan bersama sehingga Rania sekarang sangat mudah meneruskan proses menyusui.
Saya lebih bersukur lagi mengingat bahwa proses kelahiran yang tidak normal, seperti Cesar atau Induksi hanya memiliki tingkat kesuksesan melakukan inisiasi menyusu dini sebesar 50 persen. Jadi saya benar2 bersyukur.
Ibu Utami selalu bilang sama saya bahwa anak kita adalah hak kita. Hak kita untuk meminta kepada tenaga medis untuk melakukan proses ini. Kalau mereka ingin lebih tahu proses ini, mereka bisa baca hasil penelitiannya medisnya disini. Proses ini memang baru ditemukan tahun lalu, tapi tidak terlambat untuk kita-kita kan?
Kalau kamu ingin tahu prosesnya secara step by step, ibu Utami memberikan list dibawah ini:
- Anjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat melahirkan yang tepat, sensitif dan mendukung ibu
- Sarankan untuk mempergunakan cara yang tidak mempergunakan obat kimiawi dalam menolong ibu saat melahirkan ( pijat, aroma therapi dsb)
- Biarkan ibu menentukan cara dan posisi melahirkan
- Keringkan bayi secepatnya tanpa menghilangkan vernix yang menyamankan kulit bayi
- Tengkurupkan bayi di dada atau perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Selimuti keduanya. Kalau perlu menggunakan topi bayi
- BIARKAN BAYI MENCARI PUTING SUSU IBU SENDIRI . Ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut. Bila perlu ibu boleh mendekatkan bayi pada puting tapi JANGAN MEMAKSAKAN bayi ke puting susu
- Biarkan bayi dalam posisi kulit bersentuhan dg kulit ibu sampai proses menyusu pertama selesai
- Ibu melahirkan dg proses operasi berikan kesempatan skin to skin contact
- Bayi dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, dicap, SETELAH MENYUSU DINI selesai. Tunda prosedur yang invasive
- Hindarkan pemberian minuman pre-laktal
Tiara
PS: Unicef di India telah mengupload video inisiasi menyusu dini dibawah ini. Oh iya, saya juga ingin mengucapkan selamat kepada Sophie Navita dan Ami Gumelar yang telah berhasil melakukan proses inisiasi menyusu dini ini juga!