A tribute to Daniel and Jana
Kadang-kadang hidup ini emang nggak bisa direncanain. Udah ada yang ngatur semua.
Weekend ini rencananya mau ke Bali. Rileks aja untuk sabtu dan minggu. Saya udah janji cukup lama untuk nginep dirumah temen saya yang bernama Daniel dan Jana... so I called them dan semua set. Daniel dan Jana adalah pasangan suami istri yang baik sekali sama saya yang walaupun hanya bertemu beberapa kali tapi saya merasa menggenal dekat dengan mereka. Daniel orang Perancis yang sangat cinta dengan Bali sedangkan Jana asli Jawa. Mereka tinggal di Bali dengan anak-anaknya yang masih kecil.
Semua direncanakan dengan baik. Saya akan dtg sabtu pagi, hang out sama mereka dan nginep dirumah mereka. What fun!
Bayangkan bagaimana shocknya saya ketika malam ini saya mendapat sms dari Jana bahwa Daniel meniggal dunia jam 6 sore tadi. Heart Attack.
Saya bener-bener nggak percaya. Tapi lebih lagi, I feel so bad for Jana and her kids.
Daniel really loved Bali. Dia kerja sebagai constuction manager dan setiap jam 5 sore dia pasti bisa ditemukan duduk di Lanai Bar di Kuta mamandangi pantai kuta. Dia pernah bilang sama saya bahwa," Hidup ini pilihan. Kamu bisa bekerja keras, bikin banyak uang tapi tidak menikmatinya sampai kamu mati. Atau kamu bisa memilih untuk menikmati hidup kamu sambil bekerja untuk tetap hidup, sebelum kamu mati. Pilih mana?". Wise words.
More important, Daniel made a choice to live his life the way he wants to. He enjoyed life to the max and lovingly be a part of a community he loved and a place he adored with the woman he cherished. I hope my life will be half the kind of life daniel lead.
This is a tribute to my friends; Daniel and Jana. May God blessed you in both lifetimes.
Tiara.
Weekend ini rencananya mau ke Bali. Rileks aja untuk sabtu dan minggu. Saya udah janji cukup lama untuk nginep dirumah temen saya yang bernama Daniel dan Jana... so I called them dan semua set. Daniel dan Jana adalah pasangan suami istri yang baik sekali sama saya yang walaupun hanya bertemu beberapa kali tapi saya merasa menggenal dekat dengan mereka. Daniel orang Perancis yang sangat cinta dengan Bali sedangkan Jana asli Jawa. Mereka tinggal di Bali dengan anak-anaknya yang masih kecil.
Semua direncanakan dengan baik. Saya akan dtg sabtu pagi, hang out sama mereka dan nginep dirumah mereka. What fun!
Bayangkan bagaimana shocknya saya ketika malam ini saya mendapat sms dari Jana bahwa Daniel meniggal dunia jam 6 sore tadi. Heart Attack.
Saya bener-bener nggak percaya. Tapi lebih lagi, I feel so bad for Jana and her kids.
Daniel really loved Bali. Dia kerja sebagai constuction manager dan setiap jam 5 sore dia pasti bisa ditemukan duduk di Lanai Bar di Kuta mamandangi pantai kuta. Dia pernah bilang sama saya bahwa," Hidup ini pilihan. Kamu bisa bekerja keras, bikin banyak uang tapi tidak menikmatinya sampai kamu mati. Atau kamu bisa memilih untuk menikmati hidup kamu sambil bekerja untuk tetap hidup, sebelum kamu mati. Pilih mana?". Wise words.
More important, Daniel made a choice to live his life the way he wants to. He enjoyed life to the max and lovingly be a part of a community he loved and a place he adored with the woman he cherished. I hope my life will be half the kind of life daniel lead.
This is a tribute to my friends; Daniel and Jana. May God blessed you in both lifetimes.
Tiara.
17 Comments:
At August 14, 2006 11:16 PM, Anonymous said…
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Turut berduka cita untuk Jana. Semoga arwah Daniel diterima di sisi-Nya. Dan Jana beserta anak2nya yang masih kecil diberi ketabahan menghadapinya.
At August 15, 2006 12:37 AM, Anonymous said…
hidup kita tak seperti "Pasar Malam"kata Pramudya dalam bukunya "Bukan Pasar Malam".
pada pasar malam,orang datang beramai-ramai.pulang juga beramai ramai.
beda dgn kematian yg akan menjemput kita.
orang datang sendiri-sendiri,pulang juga sendiri - sendiri.gak ada yg mau menemani kita disaat-saat kita butuh.
ada baiknya kelak,kalo kita akan pergi kita telah siapkan semua keperluan untuk dijalan kelak.
metroclassic@plasa.com
At August 15, 2006 1:23 AM, senny d'ordinary said…
Uh..., ya ampun!!!!
Turut berduka cita ya!!!!
Postingan ini remind me something... Mengingatkan gua kalo ajal bisa datang kapan aja tanpa pertanda terlebih dahulu...
Semoga Jana dan anak2nya bisa survive meski harus kehilangan orang yang disayanginnya, ya!
At August 15, 2006 2:18 AM, aNGeL said…
Authentic love is the kind that binds us together as families, is not a euphoric emotion that sneaks up on our blind side. Rather, it is learned and relearned again and again.
At August 15, 2006 3:41 AM, aku said…
I'm so sorry to hear that..
Then we should consider living each day as if it were our last.
Because we know we can't gather all of our family and friends around us everyday.
Life is short enough for us to see,to hear,to talk,and to walk,but most of all,life is short enough for us to share,to enjoy, and to love.
"Life is the longest thing anyone does so..live our life..!"
At August 15, 2006 5:30 AM, b0gorani said…
Posting-an ini kembali mengingatkan dan menyadarkan saya kalau ajal dapat menjemput kapan saja tampa seorangpun mengetahuinya. kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi esok bahkan beberapa menit ke depan. seluruh tubuh ini menyerukan jangan pernah menunda untuk berbuat baik atau berubah menjadi yang lebih baik sebelum ajal menjemput..
semoga kita semua dapat memetik pelajaran postingan mba Tiara ini. Terima kasih untuk mba Tiara yang sudah berbagi cerita untuk kita semua. Turut Berduka Cita dan Semoga mba Jana dan anak-anaknya diberi ketabahan.
At August 15, 2006 3:36 PM, booms2x said…
Turut berduka cita atas kematian salah satu dari sahabat anda. Semoga yang ditinggalkan diberi kekuatan untuk menghadapi cobaan ini.
At August 16, 2006 12:04 PM, L. Pralangga said…
Dear Tiara,
As life at times turn unpredictable, with regards to fate, age, rizqi, and whom one is gonna be married to.. that is why one should be always deligent with the prayers.. I am sorry to learn the news and my condolence to the grieving family.
I myself is working hard and away from the loved one, your entry struck my mind as a reminder towards all that my spouse has been reminding me to be together in one-roof soon. May God speed my effort to reunite..
Nice to have found your blog and kind regards from West Africa :)
At August 17, 2006 1:59 AM, Anonymous said…
Mba Tiara,
Saya mengucapkan turut berduka-cita yang sedalam-dalamnya. Kita ingin mengingat Daniel dalam doa-doa kita, juga Jana dan anak2-nya agar mereka tabah dalam menghadapi kehidupan ini.
MES - orang
paling keren
At August 18, 2006 8:30 PM, Fendiv Lumbantobing said…
....Hidup ini hanya sebentar, gunakanlah sebaik-baiknya....
Semoga arwah Daniel dierima di sisi-nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan olehNya
At August 20, 2006 6:27 AM, Anonymous said…
Innalillahi wainnalillahi Rodjiun, Turut berduka cita untuk Daniel,Semoga Amal ibadahnya diterima disisiNya & Semoga Jana diberi ketabahan. Hallo Tiara , pa kabar ? Saya Sheira Malena. i bit surprised that you are a friend of Daniel & Jana. Qta semua temen2 almarhum masih merasa sedih dan sangat kehilangan, Gimana nggak, hampir tiap sore qta rame2 duduk bareng , minum & enjoy the sunset di pantai 66 seminyak depan lanai restaurant. Biasanya abis gawe Daniel dateng sama Jana, dan sekarang tinggal kenangan ...he's such a nice guy & Jana also very nice, They both are really good person....
Selamat jalan Daniel,
Tabah ya Jana, pls be strong ...
and ,
Buat Tiara semoga Sukses Selalu, salam buat Adam Yurman yah, bilangin sama dia saya bukan orang afrika Amerika tapi Jawa Indonesia asli loh... Thanx .
At August 20, 2006 3:36 PM, Anonymous said…
*turut berduka cita..*
At August 21, 2006 7:45 AM, Anonymous said…
dear tiara
tubuh hanya lah cangkang yang diberiakan oleh yang maha kuasa yang disediakan ruh yang diciptakannya. tiara di tubuh kita ini ada yang tak pernah tidur yaitu ruh . dia tak pernah tidur, dia selalu mengigatkan kita . coba deh kamu kenali dia pasti deh nanti dia akan memberikan ketenangan hati.
coba deh direnungkan kemana sih diri kita ketika tidur, dan membawa apa ketika dia kembali.
aries
At August 21, 2006 11:13 AM, loper said…
Turut berdukacita atas meningalnya Daniel dan orang orang yang suka mengumpat dan kemudian bersembunyi .. :) nice blog nice word .. keep on it.
At August 23, 2006 11:54 PM, muntenari said…
turut berduka cita.
yah... begitulah hidup
kita boleh saja berencana tapi tidak pernah tahu apa yang terjadi esok hari.
karena itu isilah setiap hari dengan hal yang berguna.
At September 01, 2006 1:51 AM, Anonymous said…
hidup memang pilihan dan selalu berhadapan dengan banyak pilihan2 lain. kupikir anda sudah memilih jalan anda seperti sahabat anda memilih jalannya sendiri dan kebahagiaan itu sebenarnya memang hanya kita yang tahu kan?
At September 25, 2006 12:11 PM, Innuendo said…
turut berduka...semoga jana kuat
Post a Comment
<< Home